sumber berita Awan Warna-warni Picu Perdebatan Ateis-Kreasionis : http://teknologi.inilah.com/read/detail/2238938/awan-warna-warni-picu-perdebatan-ateis-kreasionis
INILAHCOM. San Jose -- Sebuah fenomena menarik muncul di langit Kosta Rika; awan warna-warni, memicu perdebatan antara kelompok ateis dan kreasionis, serta menjadi virus di media sosial.
Awan warna-warni itu muncul begitu saja, Sabtu (19/9). Seorang warga mengabadikannya lewat video dan mengunduhnya di YouTube.
Jika saja tidak diposting di YouTube, orang pasti mengira itu photoshopped, bukan keindahan realistis.
Ilmuwan awan warna-warni itu disebabkan difraksi, ketika partikel air atau es menghamburkan cahaya. Pengguna YouTube menyebut fenomena itu sebagai tanda kiamat.
"Ini seperti tanda dari Tuhan," ujar penikmat YoutTube itu. "Tuhan seolah akan datang setiap saat melalui awan."
Terjadi perdebatan sengit yang melibatkan kelompok ateis dan mareka yang beragama. Menariknya, komentar tidak lagi soal fenomena awan warna-warni, tapi tentang eksistensi Tuhan.
"Evolusi sains semu telah ditemukan dan saat ini didukung orang-orang nol-karakter yang tidak ingin bersalah atas amoralitas dalam kehidupan mereka," ujar John Smith, mengomentari Paul Donohue yang sebelumnya menulis; .....tidak yakin mereka yang idiot dan bodoh mengklaim sinar matahari yang dibiaskan awal aalah Tuhan, atau idiot mengklaim itu hanya rekayasa iklim.
Lainnya mengatakan, mengunakan teori Sir Isac Newton, mengatakan; "Saya yakin fenomena awan warna-warni terjadi akibat sinar matahari dibiaskan oleh es di atmosfer."
Awan warna-warni memang langka, dan biasanya mengejutkan banyak orang di seluruh dunia. Itu tidak hanya terjadi saat ini, ketika media sosial mendunia, tapi sejak berabad lampau.
Yang pasti, menyaksikan sebuah lingkaran kabut multiwarna mengapung di atas kepala kita memang menyenangkan. Sepintas terlihat seperti mural malaikat, atau aktivitas mahluk di luar bumi.
Menariknya, awan warna-warni muncul saat Kosta Rika sedang merayakan Hari Kemerdekaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar