sumber berita Besok, Masyarakat Dunia Rayakan Asteroid Day : http://teknologi.inilah.com/read/detail/2217599/besok-masyarakat-dunia-rayakan-asteroid-day
INILAHCOM. London -- Bayangkan ini! Dini hari di tahun 1908, seorang pria yang sedang duduk di pos perdagangan Vanavara, di Siberia, tiba-tiba terpental ke udara. Tubuhnya panas, seolah seluruh pakaiannya terbakar.
Tubuh pria itu mendarat di lapisan salju empuk. Sampai sedemikian lama dia tidak tahu apa yang terjadi. Yang dia tahu pepohonan di sekelilingnya menghitam seperti terbakar hebat. Pos perdagangan hancur.
Tahun 2008, seratus tahun setelah peristiwa itu, NASA mendiskusikan insiden yang kemudian dikenal sebagai Tunguska Event -- peristiwa jatuh asteroid yang meratakan 770 mil persegi hutan Serbia, seluas tujuh kota seukuran Orlando atau dua kota seukuran Miami.
Terinspirasi film 51 Degrees North, tentang asteroid futuristik yang memukul bumi, konsekuensi dan dampaknya, memunculkan Asteroid Day. Acara global ini digagas Brian May -- astrofisikawan dan gitaris band rock legendaris Queen -- dan Lord Martin Rees, astronom Inggris dari London Science Museum. Tujuannya, membangun kesadaran dan mendidik masyarakat dunia tentang asteroid.
Akan ada 50 acara publik dari penyelenggara lokal di seluruh dunia. Lebih 36 astronot dan kosmonot berpartisipasi.
Fokus utama peringatan adalah peluncuran 100x Declaration, sebuah seruan untuk peningkatan 100 kali lipat dalam mendeteksi dan memantau asteroid, karena sampai saat ini tidak ada cara terbaik menemukan asteroid yang berpotensi memukul Bumi dan mengancam populasi manusia.
Deklarasi juga meminta tekologi yang tersedia digunakan untuk melacak asteroid, dan Asteroid Day diakui resmi sebagai peringatan untuk meningkatkan kesadaran akan dampak asteroid di masa depan.
Deklarasi ditanda-tangani komunitas ilmiah seperti Bill Nye dari Science Guy dan CEO Planetary Society.
NASA menyadari ancaman asteroid, dan sedang mengembangkan Asteroid Redirect Mission -- misi robot pertama yang mengunjungi asteroid besar paling dekat dengan bumi. Tujuannya mengumpulkan sampel dan kemungkinan membelokan perjalanan asteroid.
Jason Kessler, direktur NASA untuk Grand Challenge, mengatakan selama Juni 2015 pemburu asteroid dari seluruh dunia telah mengidentifikasi dan melacak 12.706 obyek yang dekat dengan Bumi.
"Dari jumlah itu, 1.593 berpotensi berbahaya. Artinya, obyek lintasannya bukan tidak mungkin mengarah ke bumi," ujarnya seperti dikutip CNN. "Namun tidak ada yang tahu yang mana yang paling berbahaya dan mengancam Bumi."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar