sumber berita Aplikasi Ini Mudahkan Orang Tua yang Super Sibuk : http://teknologi.inilah.com/read/detail/2216901/aplikasi-ini-mudahkan-orang-tua-yang-super-sibuk
INILAHCOM, San Francisco - Di AS, kini telah hadir aplikasi mobile untuk antar jemput anak bagi para orang tua yang sibuk. Seperti apa cara kerjanya?
Sacha Simmons dulu tidak suka naik taksi ke sekolahnya atau ke tempat lain untuk bermain dengan teman-temannya kalau orang tuanya tidak bisa mengantarnya.
Terkadang, pengemudi taksi tidak datang, atau kalaupun datang, mereka kasar atau memaksa membayar tarif yang mereka terapkan sendiri.
Rasa frustasi tersebut hilang beberapa bulan lalu ketika orangtuanya memperkenalkan pada Shuddle, sebuah layanan antar jemput yang memenuhi kebutuhan transportasi anak-anak yang ibu dan ayahnya terlalu sibuk untuk mengantar mereka.
"Saya pernah mendapatkan pengalaman buruk dengan taksi," ujar Sacha, 16 tahun. "Shuddle tidak merepotkan dan saya merasa aman dengan sistem mereka. Pengemudi tahu siapa saya dan jauh lebih aman."
Shuddle adalah salah satu layanan di California yang menyediakan antar jemput bagi anak-anak berusia 8 sampai 16 tahun untuk pergi ke sekolah, acara olahraga atau bermain.
Pada awal pekan ini, Shuddle mengumumkan layanan ShuddleMe, sebuah aplikasi yang memungkinkan anak-anak memesan mobil sendiri satu jam sebelum mereka membutuhkan layanan antar jemput.
Sebelum aplikasi ini diluncurkan, orang tua harus mengatur mobil untuk mereka, dan melakukannya setidaknya satu hari sebelumnya. ShuddleMe masih mengharuskan persetujuan orang tua.
Selain Shuddle, ada juga HopSkipDrive dan Boost, sebagai pilihan antar jemput yang cocok untuk anak-anak. Boost adalah layanan eksperimental yang didukung oleh produsen mobil Mercedes-Benz. Kedua layanan ini mengharuskan pemesanan satu hari sebelumnya.
Shuddle, HopSkipDrive, dan Boost melirik kesempatan yang diciptakan oleh layanan antar jemput yang telah lebih dikenal sebelumnya seperti Uber, Lyft, dan Sidecar, yang semua mempunyai kebijakan tidak memberikan layanan pada anak kecil yang tidak ditemani orang dewasa.
Shuddle memasang biaya keanggotaan US$ 9 setiap bulan dan tarifnya rata-rata lebih tinggi 15% dari layanan Uber. Biaya keanggotaan dan biaya tambahan membantu perusahaan untuk mengecek latar belakang pengemudi Shuddle.
Perusahaan ini mencoba menghindari keluhan yang menghantui Uber tentang kurangnya pengecekan latar belakang para pengemudinya. Dalam beberapa kasus ekstrem, pengemudi Uber menghadapi tuduhan kekerasan seksual dan perilaku tidak pantas lainnya.
Tidak seperti Uber, Shuddle secara rutin mewawancara calon pengemudi dengan bertatap muka langsung. Pemeriksaan latar belakang mencakup pemeriksaan pengadilan dan badan-badan penegakan hukum tentang kejahatan besar dan bahkan pelanggaran kecil yang pernah dilakukan di tempat tinggal mereka.
Mereka juga harus punya anak atau punya pengalaman bekerja dengan anak-anak seperti nanny atau pengasuh anak, baby sitter atau penjaga anak, pelatih atau perawat.
Orang tua bisa melacak perjalanan anak mereka dan Shuddle juga mengatakan stafnya memonitor apa yang terjadi di mobil dalam setiap perjalanan antar jemput.
"Kami melakukan yang terbaik karena kami ingin orang-orang merasa nyaman dan percaya dengan layanan kami. Kami lebih aman daripada carpool atau pengaturan naik mobil bersama tetangga," kata CEO Shuddle Nick Allen, seperti dilansir VOA News.
Tapi, Shuddle tidak memeriksa sidik jari pengemudi di database kriminal FBI. Allen tidak menganggapnya lebih efektif daripada menandai pengemudi yang bermasalah, seperti langkah pengamanan lain yang diambil oleh layanan tersebut.
Who's Driving You?, sebuah kelompok yang mewakili taksi, limousine dan layanan kendaraan umum lainnya, berpendapat Shuddle mencari masalah karena tidak memeriksa sidik jari pengemudi.
"Mereka menyediakan layanan antar jemput bagi penumpang yang sangat berharga, kenapa mereka tidak mengambil lebih banyak langkah (pengamanan) ketika memilih pengemudi?" kata Dave Sutton, juru bicara Who's Driving You?
Meski demikian, Paige Simmons, ibunda Sacha, senang dengan layanan Shuddle sejauh ini. Menurutnya, Shuddle mengirimkan foto-foto anaknya di mobil bersama pengemudi dan juga mobil yang akan mengantar Sacha atau Jay, anak laki-lakinya yang berusia 15 tahun. Shuddle juga mengirimkan SMS padanya ketika anak-anaknya tiba di tempat tujuan.
"Mereka memberikan semua informasi yang saya butuhkan supaya saya bisa merasa tenang," kata Paige Simmons, yang mengeluarkan uang paling tidak US$ 200 per bulan untuk memesan layanan antar jemput untuk anak-anaknya melalui aplikasi Shuddle.
Sacha dan Jay sering kesulitan mencari orang dan mobil yang bisa mengantar mereka karena ibu mereka, seorang pengacara, dan ayah mereka, seorang manajer sebuah pusat perbelanjaan, bekerja di tempat yang jaraknya paling tidak 40 menit dari rumah mereka di Mountain View, California.
Menurut Jay, dengan layanan antar jemput yang bisa dipesan hanya satu jam sebelumnya yang ditawarkan oleh aplikasi ShuddleMe ini, kegiatan bermainnya akan membaik.
"Dulu saya seringkali tidak bisa main dengan teman-teman saya bila diundang mendadak, karena tidak ada yang bisa mengantar saya," kata Jay.
"Tapi kini, lebih mudah dan lebih cepat menggunakan aplikasi ini daripada merepotkan kedua orang tua saya," pungkasnya. [ikh]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar